Sabtu, 20 Agustus 2011

PELATIHAN JURNALISTIK DAN PENGEMBANGAN RADIO KOMUNITAS

Pembukaan oleh Ketua Pokja dan Faskab
Jurnalistik telah banyak memberi kontribusi bagi perkembangan media massa. Berkat jurnalistik, kemajuan teknologi bisa diakses oleh banyak orang. Jurnalistik merupakan dunia mengasikkan dan memberi manfaat terutama untuk pengembangan skill. Oleh karena itu pelaku PNPM-MP disetiap desa pun perlu dikenalkan dan diakrabkan pada dunia jurnalistik.

Belum lama ini Pokja RBM Bantaeng mengadakan Pelatihan Jurnalistik dan Pengembangan Radio Komunitas di Radio Komunitas MBS FM Jl. Ratulangi Bantaeng, pada tanggal 19-20 Agustus 2011. Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Pokja RBM Bantaeng Sabang, S.IP dan Faskab PNPM-MP Ruslan Daud Mendogu. Peserta Pelatihan ini berjumlah 22 orang yang terdiri dari 2 (dua) orang perwakilan masing-masing 7 (tujuh) kecamatan dan 8 (delapan) orang dari pegiat radio Komunitas se-kab. Bantaeng

Praktik Membaca Berita
Tujuan  diadakan Pelatihan Jurnalistik dan Pengembangan Radio Komunitas adalah memperkenalkan kepada masyarakat khususnya pelaku PNPM-MP dan pegiat Rakom tentang dasar-dasar jurnalistik dan penyiaran radio komunitas serta memberikan pemahaman juga keterampilan macam-macam tehnik memperoleh dan menyajikan berita kepada publik.

Adapun materi yang disajikan pada pelatihan ini adalah:

  1. Dasar-dasar dan etika jurnalistik
  2. Reportase
  3. Interview (wawancara)
  4. Tehnik siaran dan olah vokal
  5. Tehnik penulisan berita

Dengan metode presentasi, diskusi/tanya jawab, tugas menulis/membuat berita dan praktik.

Walaupun pelatihan ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tetapi para peserta begitu antusias dan sangat bersemangat mengikuti serta menyimak materi-materi yang dipaparkan oleh Rudy Rustam, Sekjen Jaringan Independen Radio komunitas (JIRAK) Sul-SelBar.
Rudy Rustam sedang memaparkan materinya
Yang menarik dari pelatihan ini adalah ternyata semua peserta pelatihan belum pernah mengecap ilmu atau pelatihan jurnalistik semacam ini sebelumnya.

Selain terampil dan mampu membuat berita, peserta diharapkan menjadi pewarta warga (citizen report) bagi kegiatan-kegiatan di desa mereka masing-masing baik itu kegiatan yang berkaitan dengan PNPM-MP maupun kegiatan-kegiatan lain yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Melalui pelatihan ini pula para peserta mengetahui posisinya sebagai pewarta warga, karena pewarta warga mempunyai kewajiban utama menyampaikan kebenaran dan sikap tak memihak. Dengan kata lain, pewarta warga dituntut menyampaikan kebenaran melalui pemberitaan yang objektif. Selain itu peserta diharapkan menjadi kontributor berita untuk Radio MBS FM, Buletin RBM dan www.suarakomunitas.net

Foto bersama peserta, panpel dan pemateri
Peserta pelatihan berharap bahwa pelatihan serupa ditahun-tahun mendatang bisa ditingkatkan levelnya dan lebih spesifik tentunya dengan alokasi waktu yang ideal agar pemahaman tentang seluk beluk dunia jurnalistik lebih mendalam karena mempelajari dan memahami sepenuhnya dunia jurnalistik dan media massa tidak cukup hanya dalam waktu 2 (dua) hari, bahkan idealnya 1 (satu) materi membutuhkan alokasi waktu sampai 3 (tiga) hari.